SOKOGURU - Sebagian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terkejut ketika mendapati saldo sebesar Rp600.000 tiba-tiba masuk ke rekening mereka, sementara ribuan lainnya justru belum menerima bantuan sosial yang sama sekali.
Fakta ini menjadi sorotan karena bantuan tahap kedua yang mencakup alokasi bulan April, Mei, dan Juni seharusnya sudah mulai cair secara serentak.
Namun hingga awal April, pencairan hanya terjadi di beberapa wilayah seperti Gorontalo dan melalui bank tertentu, yakni Bank BRI.
Ironisnya, saat sebagian KPM mulai menikmati pencairan dana bantuan, lainnya masih menunggu kepastian dengan kecemasan.
Validasi data di sistem online Sik-NG
Banyak yang menggantungkan kebutuhan pokok keluarga pada bantuan tersebut, apalagi menjelang Ramadan dan Lebaran.
Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Hingga kini, Kementerian Sosial (Kemensos) belum memberikan penjelasan resmi terkait keterlambatan pencairan massal. Disebutkan kreator Youtube GANIA VLOG, bahwa proses administrasi, termasuk penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dan validasi data di sistem online Sik-NG, masih dalam proses.
Bantuan sosial tahap kedua PKH dan BPNT ini memang dijadwalkan cair pada April 2025, dengan nilai bantuan bervariasi tergantung kategori.
Pencairan tahap kedua melalui kartu KKS Merah Putih
Salah satunya adalah saldo Rp600.000 yang masuk untuk KPM hasil validasi, yang sebelumnya hanya menerima BPNT dan kini layak menerima PKH.
Siapa saja yang sudah menerima pencairan? Data sementara menyebutkan bahwa KPM di wilayah Gorontalo dan beberapa daerah di Sumatra sudah menerima pencairan tahap kedua melalui kartu KKS Merah Putih yang diterbitkan oleh Bank BRI.
Penerima lainnya di berbagai provinsi masih memantau perkembangan pencairan lewat sistem online.
Kapan pencairan menyeluruh akan dilakukan? Pihak pemerintah daerah menyampaikan bahwa pencairan massal akan dilakukan setelah semua proses SP2D dan instruksi tetap (SI) dari pusat selesai.
BPNT kini bergeser ke kategori PKH
Namun belum ada kepastian tanggal, sehingga masyarakat diminta bersabar sambil tetap mengecek saldo secara berkala.
Apa kendala utama dalam penyaluran ini? Salah satu hambatan terbesar adalah perbedaan status salur di sistem data online.
Beberapa KPM yang sebelumnya terdata sebagai penerima BPNT kini bergeser ke kategori PKH, dan ini membutuhkan validasi ulang sebelum pencairan dilakukan.
Bagaimana proses selanjutnya? Setelah SP2D keluar, dana akan diarahkan ke bank penyalur untuk top up saldo di rekening KKS masing-masing penerima.
Setelahnya, KPM dapat mencairkan dana secara langsung melalui ATM atau e-warong.
Proses sudah mulai berjalan, meski belum merata
Berapa total KPM yang terdampak keterlambatan? Berdasarkan estimasi sementara, lebih dari 2 juta KPM di seluruh Indonesia belum menerima bantuan tahap dua hingga awal April 2025. Ini menciptakan tekanan ekonomi tambahan di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Meski begitu, ada harapan di tengah ketidakpastian. Masuknya saldo Rp600.000 di beberapa daerah menjadi tanda bahwa proses sudah mulai berjalan, meski belum merata. Warga diminta terus memantau perkembangan lewat kanal resmi.
Sampai berita ini diturunkan, pemerintah pusat belum mengumumkan jadwal resmi pencairan tahap dua secara nasional.
Namun dengan adanya saldo yang masuk di beberapa wilayah, masyarakat berharap bantuan untuk April–Juni 2025 benar-benar cair dalam waktu dekat. (*)